Minggu, 19 Juni 2016

MikroHidro

Pengertian
Mikdrohidro berasal dari kata Micro dan Hydro, dimana padanan kata tersebut adalah istilah yang dipopulerkan oleh kalangan NGO (Organisasi non-pemerintah) yang bergerak dalam pengembangan Teknologi Tepat Guna. Micro adalah kecil, hydro adalah air, sehingga mikrohidro adalah istilah yang
digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu serta instalasi. Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan tenaga air pada saluran irigasi dan sungai atau air terjun alam, dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit airnya.

Keuntungan
  1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam.
  2. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
  3. Tidak menimbulkan pencemaran.
  4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
  5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin.

Kekurangan
  1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam.
  2. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
  3. Tidak menimbulkan pencemaran.
  4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
  5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin.


Cara Kerja
Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro), turbin, dangenerator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama dengan PLTA hanya saja berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggianatau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik yang ada pada saluran irigasi, sungai,maupun air terjun. Aliran air akan memutar turbin sehingga akan menghasilkan energimekanik. Energi mekanik turbin akan memutar generator dan generator menghasilkan listrik.

Komponen Mikrohidro

  • Dam/Bendungan Pengalih (intake). Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai ke dalam sebuah bak pengendap.
  • Bak Pengendap (Settling Basin). Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampakpasir.
  • Saluran Pembawa (Headrace). Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.
  • Bak penenang (Forebay). Bak penenang berada di ujung saluran pembawa yang berfungsi untuk mecegah turbulensi air sebelum diterjunkan melalui pipa pesat
  • Pipa Pesat (Penstock). Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah turbin.
  • Turbin. Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis.
  • Pipa Hisap, (draft tube). Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer.
  • Generator. Generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dari putaran mekanis.
  • Panel kontrol. Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.
  • Pengalih Beban (Ballast load). Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder (dummy) ketika beban konsumen mengalami penurunan. Kinerja pengalih beban ini diatur oleh panel kontrol.

Kamis, 16 Juni 2016

Tradisi Menyambut Ramadhan

Tak terasa waktu berlalu, sampai saat ini kita telah memasuki hari ke 12 bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh rahmat, bulan yang paling dirindukan oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Namun taukah kamu, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia  memiliki beragam tradisi dalam menyambut bulan suci ini. Berikut adalah beberapa diantaranya:

1. Balimau (Sumatera Barat)

Balimau atau dalam bahasa Indonesia berarti berlimau merupakan tradisi unik yang biasa digelar orang Minang menjelang Ramadhan. Masyarakat Minang biasanya menggunakan limau atau semacam jeruk nipis untuk mencuci rambut yang bermakna menyucikan diri menyambut Ramadhan.

Latar belakang dari balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan, sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Secara lahir, mensucikan diri adalah mandi yang bersih. Zaman dahulu tidak setiap orang bisa mandi dengan bersih, baik karena tak ada sabun, wilayah yang kekurangan air, atau bahkan karena sibuk bekerja maupun sebab yang lain. Saat itu pengganti sabun di beberapa wilayah di Minangkabau adalah limau (jeruk nipis), karena sifatnya yang melarutkan minyak atau keringat di badan.

2. Meugang (Aceh)

Meugang merupakan saat di mana hewan ternak disembelih. Biasanya kegiatan menyembelih hewan ini dilaksanakan dua hari menjelang Ramadhan yang dilakukan masyarakat Aceh. Setelah hewan disembelih, beberapa daging akan dibagikan sementara sebagian lagi disantap ramai-ramai bersama keluarga.

Meugang atau Makmeugang tak hanya dilakukan untuk menyambut Ramadhan. Namun Meugang dilaksanakan setahun tiga kali, yakni Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri. Sapi dan kambing yang disembelih berjumlah ratusan. Selain kambing dan sapi, masyarakat Aceh juga menyembelih ayam dan bebek. Tradisi Meugang di desa biasanya berlangsung satu hari sebelum bulan Ramadhan atau hari raya, sedangkan di kota berlangsung dua hari sebelum Ramdhan atau hari raya.

Tradisi Meugang sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun yang lalu di Aceh. Meugang dimulai sejak masa Kerajaan Aceh. Kala itu (1607-1636 Masehi), Sultan Iskandar Muda memotong hewan dalam jumlah banyak dan dagingnya dibagikan secara gratis kepada seluruh rakyatnya. Hal ini dilakukan sebagai rasa syukur atas kemakmuran rakyatnya dan rasa terima kasih kepada rakyatnya. Setelah Kerajaan Aceh ditaklukan oleh Belanda pada tahun 1873, tradisi ini tidak lagi dilaksanakan oleh raja. Namun, karena hal ini telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Aceh, maka Meugang tetap dilaksanakan hingga saat ini dalam kondisi apapun.Tradisi Meugang juga dimanfaatkan oleh pahalawan Aceh dalam bergerilya, yakni daging sapi dan kambing diawetkan untuk perbekalan.

      3.  Apeman (Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Masyarakat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta juga memiliki tradisi unik untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi yang dikenal dengan nama apeman atau ruawahan itu dilakukan dengan memasak kue tradisional bernama apem. Kue yang terbuat dari tepung beras ini menyimbolkan permohonan maat atas dosa yang pernah dilakukan.

Upacara tradisi ini di lakukan di lingkungan keraton. Tradisi ini secara khusus diadakan untuk memperingati hari raya kenaikan tahta Sri Sultan Hamengkubuwono. Tradisi apeman dilakukan dengan membuat apem sebagai sesaji. Apem ini terbuat dari beras ketan. Bentuknya tidak seperti apem biasa yang dijual di pasar, akan tetapi dengan ukuran yang lebih besar (jumbo), dibuat oleh wanita, baik istri raja, anak dan keturunan raja, serta kerabat keraton dengan alasan wanita adalah pelayan dari pria. Apem dibagikan kepada para abdi dalem keraton. Ada dua jenis apem yang dibuat untuk di bagikan, yaitu apem mustaka (diameter kurang lebih 20 cm)  diberikan kepada abdi dalem yang memiliki posisi tinggi dan apem biasa (diameter kurang lebih 10 cm) untuk abdi dalem biasa.

      4. Jalur Pacu (Riau)

Di Riau, terutama di Kabupaten Kuantan Singingi, masyarakatnya memiliki tradisi unik untuk menyambut Ramadhan. Mereka mengadakan lomba mendayung yang dikenal dengan sebagai "Jalur Pacu".  Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40 meter dan lebar bagian tengah kir-kira 1,3 m s/d 1,5 m, dalam bahasa penduduk setempat, kata Jalur berarti Perahu.

Lombanya cukup sederhana, satu kelompok terdiri dari banyak peserta dan setiap kelompok menggunakan satu perahu. Setiap tim harus bekerja sama mendayung perahu agar bisa sampai ke garis finish lebih dulu. Biasanya, lomba ini diselenggarakan di beberapa sungai di Riau.

      5.Munggahan (Jawa Barat)

Dalam rangka menyambut Ramadhan, semua orang berkumpul bersama keluarga dan kerabat untuk saling bermaaf-maafan sambil menikmati sajian khas Ramadhan. Tradisi yang biasanya dilakukan oleh suku sunda ini, merupakan bentuk syukur atas akan datangnya bulan Ramadhan.

Kata Munggahan sendiri berasal dari "munggah" yang berarti naik. Salah satu maknanya adalah ketika memasuki bulan Ramadhan, masyarakat naik ke waktu atau bulan yang luhur derajatnya, dan diharapkan masyarakat juga menjadi pribadi yang lebih baik seiring dengan tibanya bulan suci Ramadhan, khususnya dalam urusan menahan hawa nafsu selama berpuasa. Dalam Kamus Umum Bahasa Sunda, munggah juga memiliki arti sebagai hari pertama puasa pada tanggal 1 Ramadhan. Sayangnya, pada jaman sekarang, banyak orang yang melupakan makna di balik tradisi ini yang sebenarnya. Kebanyakan hanya sekedar menjalankan tradisi ini dengan makan-makan atau kumpul bersama keluarga atau teman.

6Nyorog (Jakarta)

Masyarakat Betawi di Jakarta memiliki tradisi nyorog dalam menyambut bulan Ramadhan. Setiap orang yang hendak melakukan tradisi ini akan mengantarkan bingkisan untuk orang-orang terdekat. Isi bingkisan itu sendiri berupa makanan yang sudah jadi maupun yang masih mentah.

Sekarang, istilah nyorog barangkali hampir punah karena tradisi ini sudah mulai menghilang. Tetapi, tradisi nyorog berganti dengan tradisi mengirim bingkisan kepada sanak saudara. Bingkisan itu biasanya berisi sembako, sirup, hingga kue-kue.

Dalam tradisi ini, sanak keluarga tidak jarang membawa makanan khas Betawi. Makanan itu adalah sayur gabus pucung. Sayur gabus pucung berbahan dasar ikan gabus yang digoreng dan kemudian dimasak menggunakan berbagai rempah seperti kemiri, cabai merah, jahe, dan kunyit.

Tradisi nyorog biasanya dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang usianya lebih tua. Biasanya ada ucapan meminta restu dan memohon agar diberi kelancaran menjalankan ibadah puasa.

Nyorog juga dipercaya masyarakat sebagai tanda untuk saling mengingatkan jika bulan suci Ramadan akan segera datang. Selain itu, tradisi ini dapat mempererat tali silaturahi antar tetangga atau keluarga.



Macetnya Jakarta

Jakarta tak pernah berhenti berbenah. Pembangunan fisik terus bergulir disana-sini. Gedung jangkung berlomba-lomba mencakar langit. Di jalan raya, aneka kendaraan bermotor hadir setiap hari. Mulai dari yang harganya belasan juta, ratusan juta, hingga miliaran rupiah. Mereka berdesakan di jalan yang segitu-gitu saja.
Panjang jalan Jakarta bergerak amat lamban, yakni rata-rata 0,01% per tahun. Sedangkan jumlah kendaraan bermotor berlari lebih cepat, yakni berkisar 10-15% per tahun. Setidaknya saat ini ada 12 juta kendaraan bermotor di kota yang berpenduduk 9,5 juta jiwa ini. Mayoritas dari kendaraan tersebut didominasi oleh sepeda motor.
Sementara itu, kalau merujuk data Ditlantas Polda Metro Jaya yang menaungi Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek), jumlah kendaraan bertambah 5.500-6.000 unit per hari. Dari jumlah tersebut, sepeda motor mencapai 4.000-4.500 per hari. Bayangkan, per hari.
Hingga akhir 2014, jumlah kendaraan di wilayah ini mencapai sekitar 17,5 juta unit. Dari total kendaraan bermotor, sepeda motor menyumbang sekitar 75% atau setara dengan sekitar 13 juta unit. Selamat datang di kota sepeda motor.
Saat ini, jumlah panjang jalan Jakarta sekitar 6,86 juta kilometer (km) atau setara dengan sekitar 42 juta meter persegi (m2), sedangkan luas daratan Jakarta sekitar 661 kilometer persegi (km2). Angka tersebut jika di presentasekan hanya 7% dari luas kota, sedangkan angka idealnya adalah 12.
Sebagai ilustrasi, pada 2002 penggunaan kendaraan pribadi baru 33% dari total pergerakan di Jakarta. Tapi, pada 2010 angkanya sudah menyentuh 50%. Hal itu berbanding terbalik dengan penggunaan angkutan umum, yakni dari semula 42% menjadi tinggal 20%.
Tak heran jika pada jam-jam sibuk sepeda motor meluber hingga ke trotoar dan jalur yang bukan semestinya seperti masuk ke busway. Kemacetan pun terjadi di setiap sudut jalan kota. Penurunan jumlah pengguna angkutan umum di Jakarta pun disebabkan oleh berbagai factor seperti armada yang tidak layak, merasa tidak aman, waktu tunggu yang lama dan lain sebagainya.
Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan pemerintah bersama pihak pihak swasta yang terkait harus segera bergerak cepat untuk memperbaiki masalah transportasi umum di Jakarta. Bus yang aman dan nyaman, MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rail Transit), dan berbagai transportasi umum lainnya menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendesak untuk menanggulagi kemacetan ibu kota.


Sumber: